Minggu, 04 Oktober 2015

terbaring sepi dalam mimpi ku
diam sejenak dalam uraian kataku
waktu demi waktu terus melaju
membawa ku ke dalam jurang hati mu

kegalauan mu bagai puitisku
di setiap lagkah kecil sang malaikat ku
hujan yg tangisi keberadaan ku
meghapus semua duka ku

bagai cahaya yg kecil terbaring menagis
tak berdaya melawan malam
sendiri menahan tangis
demi sebuah rantaian keberanian

maju untuk mati 
demi cinta yang ga pasti
meghilang bagai cahaya mentari
di tgah semua kemunafikan diri

sedih ini untuk ku sendiri
menahan setuhan hati
cinta mu telah pergi
dan hati ku mulai mati

mungkin ku yang bodoh
ku coba berlabu di tempat yg ga mugkin ku capai
di tempat yg ga mugkin ku gapai
ku akan terus mencari
walau akir nya hanya perih

ini cinta ku untuk mu kasih
ucapan sederhana untk hiasi hati mu
yg kan ku kenag tuk selamanya
sampai akir tubuh ku hancur